Senin, 27 Oktober 2014

Pemilihan Duta Wisata Inu Kirana Kab Kediri 2014


Kabupaten Kediri kembali mencari pemuda pemudi pilihan melalui ajang bergengsi Pemilihan Duta Wisata Inu Kirana Kabupaten Kediri 2014. 

Selain mencari bibit-bibit unggul sebagai agent of change dan ujung tombak promosi potensi pariwisata di Kabupaten Kediri, ajang tersebut juga dimaksudkan untuk memilih putra putri pilihan sebagai wakil bumi panji dalam Pemilihan Duta Wisata Raka Raki Jawa Timur.

Pemilihan Duta Wisata Kabupaten Kediri 2014, memberi kesempatan muda-mudi asli Kabupaten Kediri yang memiliki Brain, Beauty, Behavior, Brave, and Believe untuk mengembangkan potensi diri. 
Di era globalisasi ini, kemampuan intelegensi bukanlah suatu hal yang bisa ditawar. Persaingan untuk berprestasi semakin sengit. Jika dulu 1 orang harus mengalahkan 100 orang untuk mendapatkan kesempatan berkarier, jaman sekarang 1 orang harus mengalahkan 10.000 orang. Oleh sebab itu, diperlukan bibit-bibit yang benar-benar berkualitas yang nantinya akan menggantikan kepimimpinan bangsa Indonesia. Kecantikan fisik saja pun tidak ada artinya jika tidak dibarengi dengan inner beauty dan attitude yang baik. Dekadensi moral sangat perlu untuk diwapadai dan dicegah. 
Duta Wisata Inu Kirana Kabupaten Kediri 2014 diharapkan menjadi agent of change dalam membangun bangsa Indonesia khususnya Kabupaten Kediri. Tidak hanya mampu mengharumkan nama Kediri di tingkat nasional dan internasional, mereka diharapkan mampu menjadi contoh yang baik di masyarakat. Mereka akan menjadi cerminan generasi muda yang cerdas, berbudaya, memiliki etika yang baik,
Jadi, anda kah yang kami cari? Segera daftarkan dirimu dan jadilah agent of change di bumi panji!

Syarat dan Ketentuan :
  1. Putra-putri asli Kabupaten Kediri dengan usia 17-23 tahun
  2. Tinggi minimal 
    • Putra : 165 cm
    • Putri : 160 cm
  3. Foto berwarna seluruh badan ukuran postcard (disarankan menggunakan busana office style, sepatu pantopel untuk putra, high heels pantopel hitam min 9 cm untuk putri)
  4. Pas foto terakhir berwarna dengan ukuran 4x6 dengan background
    • Putra : Merah
    • Putri : Biru
  5. Surat keterangan belum menikah dari Kepala Desa/Lurah setempat
  6. Surat Keterangan Sehat dari dokter pemerintah
  7. Surat Keterangan Domisili di wilayah Kabupaten Kediri/Fotocopy KTP 1 lembar
  8. Surat Keterangan Ijin dari orang tua
  9. Bersedia mengikuti karantina
  10. Semua berkas dimasukkan dalam stopmap merah untuk putra, biru untuk putri.
  11. Uang pendaftaran Rp. 100.000 tiap peserta (mendapatkan T-Shirt Inu Kirana, konsumsi, piagam peserta pemilihan Duta Wisata Inu Kirana 2014)

Pendaftaran
1 Oktober - 7 November 2014

Tahap Seleksi dan Penyisihan
Sabtu, 08 November 2014
Jam 08.00 - selesai
Pendopo Kabupaten Kediri

Karantina dan Pembekalan
Selasa -Sabtu, 18-22 November 2014
Bukit Daun Hotel and Resort
Jl. Argowilis 777 Semen Kediri

Grand Final Pemilihan Duta Wisata Inu Kirana 2014
Convention Hall Simpang Lima Gumul, 22 November 2014
Jam 19.00 - selesai

Informasi dan Pendaftaran :
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri
Jl. Airlangga no 1 Kediri (Timur Kediri Mall/Golden Swalayan)
Telp/Fax : (0354) 691776

Jumat, 06 Desember 2013

Festival Kelud 2013

Di tulisan ini saya ingin kembali berbagi catatan perjalanan wisata atau mungkin juga bisa dibilang sebagai catatan perjalanan hidup. hehehe :D Senang rasanya ketika saya, teman-teman Duta Wisata Inu Kirana, dan Putra - Putri Batik Kabupaten Kediri bisa berpartisipasi dalam Upacara Sesaji Kelud Kabupaten Kediri 2013. Tentunya tidak semua orang dapat kesempatan untuk ikut langsung menjadi peserta upacara adat yang begitu besar. Kami berkesempatan menjadi icon dalam pelaksanaan upacara sakral tersebut.

Jum'at, 15 November 2013
Setelah melakukan gladi resik bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Sanggar Ande-Ande Lumut, teman-teman penari, dan sesepuh desa setempat beberapa hari sebelumnya, kami sepakat untuk berkumpul untuk berangkat bersama pada hari Jum'at, 15 November 2013 di kantor dinas. Hujan dan gerimis tidak menghalangi kami untuk mempersiapkan diri menuju Kawasan Wisata Gunung Kelud. Saking semangatnya, rasanya semangat kami bisa mengalahkan hujan deras sore itu.Tepat pukul 19.30, teman-teman Inu Kirana, Putra-Putri Batik, dan staf Disbudpar Kab Kediri berangkat ke lokasi mengendarai 3 mobil. Perjalanan kurang lebih 50 km itu tidak terasa lama karena sepanjang perjalanan kami habiskan untuk bercanda. Sungguh suasana kekeluargaan yang kental sangat terasa disini. Hal itulah, salah satu penyebab yang sering membuat saya merindukan Kediri. Teman-teman Inu Kirana, Putra-Putri Batik, dan staf-staf Disbudpar sudah seperti keluarga sendiri.

Sesampainya disana, kami semua beristirahat di homestay yang ada di lereng Gunung Kelud. Homestay Yuskia dan Homestay Kenanga tepatnya. Suasana desa yang jauh dari hingar bingar sangat menentramkan hati. Bagi anda yang ingin merasakan suasana desa di lereng pegunungan, jauh dari keramaian kota, mungkin wajib mencoba beristirahat di homestay-homestay dekat gunung termuda di dunia ini.  Suasana yang sejuk pasti membuat anda ingin kembali lagi ke Kelud. It's recommended! ;) Setelah menata barang bawaan di kamar masing-masing, kami semua berkumpul sebentar untuk briefing tugas keesokan harinya. Briefing selesai, kami menuju kamar masing-masing untuk beristirahat, memulihkan kondisi untuk tugas esok hari.

Sabtu, 16 November 2013
Today is a big show! Let's do it! :D Tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Pagi dini hari pukul 03.30 kami yang bertugas di Upacara Sesaji sudah siap menuju puncak gunung untuk dirias bersama teman-teman penari dari Sanggar Ande-Ande Lumut. Yang bertugas di puncak gunung ada Inu Ukta Maulana, Putra Batik Rezky, Putra Batik Aji Prasojo, Putra Batik Hadi Furqananta, Putra Batik Yufri Ardiansyah, Putra Batik Satriyo, Kirana Maulina, Putri Batik Dara, Putri Batik Lolita, Putri Batik Ima, dan saya sendiri. Kami bersebelas sudah memiliki job desk masing-masing. Inu Ukta, Putra Rezky, Putra Aji, Putra Hadi bertugas dengan mengenakan busana panji. Kirana Maulina, Putri Dara, Putri Lolita, dan Putri Ima bertugas sebagai galuh. Putra Yufri dan Putra Satriyo bertugas sebagai official. Saya sendiri bertugas sebagai Putri Kilisuci yang akan ditandu dalam Upacara Sesaji Kelud 2013.

Teman - teman yang lain seperti Inu Nanang, Inu Ganda, Inu Bastian, Inu Risky, Inu Zacky, Kirana Ruri, Kirana Dyo, dan Kirana Risma bertugas di Museum Vulkanologi dan Cinema Kelud bersama PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) Kab Kediri untuk menyambut Bupati Kediri, Ibu Hariyanti Sutrisno beserta jajaran pemda Kab. Kediri.

Iring-iringan Dewi Kilisuci dalam upacara Sesaji Kelud 2013Jam 9 Pagi, teman-teman yang bertugas dalam upacara, seperti Putri Kilisuci, Panji Galuh, penari bedhaya, pembawa tandu, pembawa payung selesai dirias. Sesepuh desa Ngancar, perwakilan PHDI (Persatuan Hindu Dharma Indonesia) sudah siap di lokasi upacara sesaji. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kediri, Bapak Joko Suwono selaku pembuka upacara Sesaji Kelud 2013 juga sudah hadir. Ketika rombongan Putri Kilisuci keluar dari tempat rias, ratusan kamera langsung berebut mengambil gambar. Semuanya tidak ingin ketinggalan satu detik pun prosesi upacara sakral ini. Hati pun merasakan haru, bisa mendapat kesempatan luar biasa ini. Bisa menjadi icon dari sebuah acara besar di Kabupaten Kediri. Bisa ikut memperkenalkan warisan leluhur kediri kepada ribuan pengunjung yang datang, baik dari dalam ataupun luar Kediri. Upacara berlangsung dengan khidmat. Hanya sesepuh dan PHDI yang masuk ke lokasi Sesaji Kelud, yaitu di anak Gunung Kelud. Kami hanya mengantar sampai di pintu terowongan, karena dalam filosofinya, Putri Kilisuci tidak diperkenankan masuk persemayaman Lembusura. "Yuh wong Kediri, titenana piwalesku kang makaping-kaping. Kediri dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung dadi kedung". Begitulah sumpah serapah dari Lembusura ketika dikubur hidup-hidup oleh pasukan Putri Kilisuci di dasar Kelud. Tak memakan waktu lama, sesepuh desa dan PHDI selesai melaksanakan upacara dan kami-pun kembali ke barisan iring-iring untuk menuju ke titik keberangkatan tadi. Dengan iring-iringan langkah yang anggun, sesampainya di titik pemberangkatan tadi, berakhir pula upacara adat Sesaji Kelud 2013. Diwaktu yang sama, di Museum Vulkanologi dan Cinema Kelud, ada pembukaan pasar wisata Kelud oleh Ibu Bupati Kediri. Setelah itu, Ibu Hariyanti berkunjung ke stan-stan Pameran Edukasi dan Festival Makanan. Di dalam gedung museum, beliau juga mencicipi masakan-masakan lezat di Festival Makanan yang dirancang sedemikian apik oleh PHRI Kab. Kediri


Tak ingin melewatkan momen, kami yang bertugas pun tidak langsung berganti kostum. Kami mengabadikan hari tersebut dengan berfoto ria. Tidak sedikit pula yang mengajak kami foto bersama. "Mbak.. Mas.. Boleh foto bareng ya? Kapan lagi bisa foto sama putri-putri kediri, sama panji kediri juga". Meski lelah fisik, tak menyurutkan niat kami untuk membahagiakan pengunjung dengan foto bersama. Hahaha bisa dibilang narsis sih. :p Setelah berganti kostum, kami menuju homestay untuk beristirahat. Malam minggu berada di tempat wisata tidak kami biarkan berlalu begitu saja. Kami mengisi malam minggu dengan diskusi-diskusi yang menambah ilmu pengetahuan dan ilmu komunikasi, seperti debat tentang topik-topik masa kini dan berbincang-bincang menggunakan bahasa Inggris. Mulai dari dampak positif dan negatif impor beras hingga pendapat tentang plus minus penggunaan rokok. Latar belakang Inu-Kirana dan Putra Putri Batik yang berbeda membuat kami memiliki potensi masing-masing. Ada yang sudah menjadi mahasiswa perguruan tinggi negeri/swasta, ada yang menjalani pendidikan sebagai tenaga kesehatan, ada pula yang masih duduk di bangku SMA. Kami saling sharing pendapat dan pengalaman agar ilmu-ilmu baru bisa didapat dan diaplikasikan oleh teman yang lain.


Minggu, 17 November 2013


Di hari kedua perayaan puncak Festival Kelud 2013, kami, Inu Kirana dan Putra Putri Batik didaulat oleh Disbudpar untuk mengisi acara di panggung. Kami betugas sebagai MC di penampilan band hari itu. Untuk mengundang lebih banyak lagi pengunjung, kami pun bergoyang Cesar di depan panggung. Inu Nanang yang bertugas jadi MC, meminta masing-masing dari kami mencari 1 orang pengunjung untuk berpartisipasi dalam game. Antusias pengunjung dalam mengikuti game dari panitia juga sangat luar biasa. Apa games-nya? Peserta games diminta untuk bergoyang ala Cesar diiringi lagu Bukak Thithik Jos! Siapa yang paling heboh akan mendapat hadiah dari panitia. Ekspresi peserta games sangat lucu. Pesertanya pun beragam. Mulai dari anak kecil, remaja, sampai ibu-ibu dan bapak-bapak juga ada. Bahkan Bapak Ruddy H.S, Kabid Pengembangan Pariwisata Disbudpar juga ikut bergoyang Cesar bersama pengunjung. Saya tersenyum melihat kehebohan peserta-peserta, mungkin hadiah yang didapat tidak terlalu "wah", namun semangat mereka untuk ikut berpartisipasi, ikut meramaikan, itu sudah sangat membuat saya bahagia. Memang, kebahagiaan itu tak hanya diukur lewat materi bukan? :) Sponsor-sponsor seperti Teh Pucuk Harum, Kopiko 78', dan sponsor lain juga turut serta meramaikan panggung. Tak hanya itu, kami juga ikut menyanyi bersama band-band pengisi acara. Ada pula beberapa pengunjung yang request lagu untuk kami nyanyikan. C'est super!! Tak terasa jam menunjukkan pukul 13.00. Penampilan band-band pengisi acara sudah selesai. Bersamaan dengan itu terjadi hujan deras. Saya dan teman-teman pun beristirahat sambil menikmati jajanan khas Kelud di warung-warung rest area puncak. Ada soto Kelud, tahu bundar khas kelud, dan masih banyak jajanan mantap yang tersedia disana. Setelah hujan sedikit reda, kami kembali ke homestay dan beristirahat sebentar sebelum menuju kantor dinas dan kembali ke rumah masing-masing. Sambil beristirahat, kami pun kembali memanjakan perut dengan makan nasi pecel bersama-sama. Kebersamaan ini yang tak pernah bisa dibeli dengan apapun. Kebersamaan ini yang akan selalu saya rindukan ketika menuntut ilmu di luar kota. Mereka-lah keluarga kedua saya. Keluarga besar Disbudpar Kab. Kediri :)




Selasa, 01 Oktober 2013

Air Terjun Irenggolo, Kabupaten Kediri

Kali ini saya akan kembali berbagi pengalaman seputar kunjungan ke objek wisata yang ada di Kabupaten Kediri. Mungkin anda sudah bisa mengenali objek wisata apa yang hadir dalam tulisan saya kali ini lewat foto yang saya sertakan. :) Yap! Air Terjun Irenggolo.
Air Terjun Irenggolo terletak di wilayah barat daya dari Kabupaten Kediri, tepatnya di Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo yang merupakan lereng Gunung Wilis. Tumpahan airnya setinggi kurang lebih 80 meter dengan bentuk trap-trap kecil berbatu. Kawasan wisata Air Terjun Irenggolo menawarkan udara pegunungan yang sejuk serta panorama indah sepanjang perjalanan menuju area wisata air terjun. Fasilitas umum juga tersedia dengan baik di sekitar objek wisata ini. Hotel dan resort, homestay, restoran, warung makan, MCK, parking area yang luas, dan masih banyak lagi.
Dari Kota Kediri berjarak kurang lebih 28 km ke arah barat daya dengan waktu tempuh 30 menit berkendara. Akses menuju air terjun ini relatif mudah dijangkau dan terjangkau di kantong pula.
Foto diatas diambil pada tanggal 4 September 2013 bersama Duta Wisata Inu Kirana Kabupaten Kediri, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri dan tim JTV dalam rangka liputan Anugrah Wisata Jatim 2013. 
Tertarik untuk berkunjung? Jangan lupa ajak teman dan keluarga tercinta anda tentunya. Salam Pariwisata! ;)

Rabu, 20 Maret 2013

The Glory of Kediri Regency, Mount Kelud

Pesona-Kelud-Malam-HariCurrently Mount Kelud has phenomenal with the new vaults of be the lake. To achieve Mount Kelud, visitors can come from the direction of Kediri to distric Wates   - Margomulyo - Bambingan to Jurang Gelap or Mount PEDOT.

Jurang Gelap until the new vaults - Mount Kelud about 2 km and you can walk. Mount Kelud has now transformed, first there is a green crater of, but now after Mount Kelud erupted in 2007, a beautiful crater of disappeared and a new crater of appeared.

Increased activity Mount Kelud , indicate phenomenal activity that has unprecedented. Water temperature in 1990 when it erupted about 400 degrees Celsius,
However in this phenomenon, the water temperature rises to 77.50 Celsius, causing the thermometer is broken, caused by excessive heating. The earthquake also increased, both volcanic and tectonic earthquakes. The earthquake is higher than when it erupted in  year 1990.
The phenomenon peak  Mount Kelud , when it appears vaults of the crater lake, took place on 5 November 2007 with a diameter of 100 meters high and 20 meters from the crater of water. Until now, the Dome of Lava is slowly growing to a height of 250 meters and extends to the southwest side of the crater lake area.
This area is + 160 km, (3.5 hours) from Juanda Airport Surabaya or + 40 km, (45 minutes) from Kediri City. Mount Kelud is a volcano, 1730 meters above sea level.. Breezes of fresh air and charming scenery make this area interesting for ecotourism, adventuring, and health purposes. Here, you can enjoy:Shady cool plantation
  • Shady cool plantation
  • Areas for rock climbing, jogging, cross country, and camping ground
  • Channel to the crater through the mountain
  • Sulphuric lake down the mountain
  • Volcanology Information Service
  • Entertainment performances on weekends/holidays